"M-MAAF ...!"
Dina menarik tubuhnya dari Dion dan terlihat gugup. Sementara Dion hanya berdehem dan setelahnya bersikap seperti tidak terjadi apa-apa. Dina menyentuh pipinya yang terasa panas. Dia meringis. Bagaimana bisa dia melakukan hal gila seperti itu? Dina menggerutu tanpa suara. Mulutnya komat kamit, entah apa yang sedang dia katakan dan Dion melihat semua itu.
Dion mengulum senyum, tapi setelahnya kembali memasang wajah hambar.
Dina kembali beralih menatap layar di depan sana. Tapi alur film itu semakin mencekam. Semakin banyak adegan seram dengan musik berdentam keras yang muncul. Suatu waktu, Dina nyaris menyurukkan wajahnya lagi pada Dion, namun untunglah ia cepat sadar.
Dalam cahaya remang dari layar di depan sana, Dion terlihat tersenyum. Dia tidak sedang menikmati alur
