Lampu temaram menghiasi taman di sisi teras rumah. Aku duduk menunggu Leo datang menjemputku untuk makan malam di rumah ibu. Mungkin lebih baik aku mundur dari semua ini, agar Leo bebas tanpa terbebani aku. Kepalaku mendadak pusing lagi, perutku begah sekali, dan rasanya penuh. Mual sekali rasanya, aku masuk ke dalam, dan langsung ke kamar mandi. Aku memuntahkan lagi isi di dalam perutku. ‘Hamil? Tidak, aku tidak boleh hamil, bagaimana nantinya, kalau aku hamil? Sedangkan Leo saja tidak mencintaiku?’ Aku mengusap perutku yang datar. Rasanya seperti dulu saat aku hamil pertama. Perut rasanya begah, belum makan juga rasanya penuh sekali, kepalaku juga sering pusing, kunang-kunang, dan rasanya mual sekali. Aku keluar dari kamarku, aku mengusap peluhku yang ada di wajahku. Leo sudah terl