“Pak Pak, berenti, Pak!” seru Ashel pada supir taksi online yang ia pesan beberapa menit sebelum jam pulang kantor. Ia sengaja pulang lima menit lebih awal supaya tidak bertemu Fariz. Sengaja ia menghindari Fariz supaya tidak pulang satu mobil. Batinnya masih berkecamuk, rasanya sulit berdekatan dengan Fariz disaat begini. Jadi lebih baik menghindar. “Berenti di sini, Non?” tanya supir. Ashel tidak menjawab. Pandangannya tertuju kepada sesosok perempuan yang berdiri di tengah-tengah hamparan luas tanah kosong bersama beberapa orang lelaki berpakaian necis. Mereka seperti sedang membicarakan hal penting. Itu kan Ayesha? Ngapain dia plongak-plongok di tanah milik Pak Roby yang beberapa hari lalu sudah dibeli oleh Fariz? Pikir Ashel. Ashel menurunkan kaca dan menatap Ayesha penuh

