“Naifa…” Ashel tidak bisa melanjutkan kalimatnya, tidak tega melihat kondisi Naifa. Tapi diluar dugaan, Naifa justru tersenyum. Masih saja Naifa bisa tersenyum. “Jonathan lagi ngasih aku nasihat, ngasih tau aku arti hidup. Dia ingin aku lebih taat padanya. Aku memang belum bisa jadi istri yang baik karena nggak sepenuhnya bisa patuh padanya. Aku bangga padanya, dia masih bisa bertahan dengan keadaan yang begitu sulit dalam hidupnya, pekerjaannya, juga semuanya,” ungkap Naifa sambil menghapus air mata. Kemudian tersenyum lebar. Ashel diam. Lehernya rasanya tercekat hingga tak bisa berkata-kata. Masih saja Naifa menutupi keburukan suaminya itu. Masih saja Naifa memuji dan mengagungkan lelaki itu. Perempuan seperti apa yang berdiri di hadapan Ashel itu? Baru saja Ashel berniat

