Ashel menoleh ke samping dan mendapati Pak Roby sudah berdiri di dekatnya dengan wajah sembab. Pak Roby tidak terkejut melihat Ashel yang tiba-tiba ada di hadapannya. Kenapa Ashel mengikutinya? Ia tidak bertanya begitu. “Saya ingin tahu kondisi istri Bapak,” ucap Ashel menjelaskan keberadaannya di sana. Pak Roby menepuk ringan bahu Ashel dan mengangguk. “Kata dokter, istri saya sudah nggak ada harapan lagi. Saya sudah disuruh bawa pulang karena dokter angkat tangan.” Pak Roby menjelaskan tanpa ditanya, seperti sedang ingin curhat untuk melepas beban. “Saya sangat mencintainya.” Pak Roby seperti sudah tidak kuat memendam segalanya sampai harus mengungkapkan perasaannya. Ia mencari nama di daftar kontak ponselnya, kemudian menempelkan ponsel tersebut ke telinganya dan berkata, “Ha

