“Ouh.. Kamu di sini rupanya. Dari tadi kucariin, loh.” Fariz tersenyum menatap Ashel yang tengah duduk di ruang tengah. Ashel sekilas menoleh lalu pandangannya kembali ke televisi yang sedang ia tonton. Bukan maksudnya dia malas menatap suaminya, tapi penampilan Fariz yang seksi membuatnya gugup sendiri. Lihatlah, pria itu bertelanjang d**a, memperlihatkan lengan berotot, d**a bidang serta perut rata yang kekar. Dia juga hanya mengenakan celana selutut. Duuh... betisnya yang ditumbuhi bulu halus kian memikat. Jangan salahkan Ashel jika jual mahal, abisnya takut kebablasen. “Kamu nggak pulang?” tanya Ashel dengan pandangan fokus ke televisi. “Pulang kemana?” “Ke rumah Mama Fatma.” “Mulai malem ini aku akan tinggal bersamamu, aku mau menjagamu, menemanimu.” “Pret. Lebay.” “Heh

