Naya berniat keluar dari mobil rama tanpa sepatah katapun. Berkat keberadaan mertuanya, naya tidak bisa menolak rama saat pria itu ingin mengantarnya ke fandicorp. “Buka pintunya” ucap naya kesal. Rama tidak buta, ia pasti bisa melihat naya berusaha membuka pintu mobil itu walau dari sudut mata. Tapi pria yang entah sampai kapan akan jadi suaminya itu diam saja. “Nay.. aku ingin menjelaskan semuanya tapi aku butuh kamu saat ini” “Jangan mengada-ada rama...” ancam naya Rama menjelaskan jika ia begitu mengantuk dan tidurnya tak lagi nyenyak sejak naya jaga jarak dan tidak membiarkannya memeluk naya dalam tidurnya. “Matamu tidak ada hubungannya denganku, kalo mau tidur ya merem aja. Apanya yang susah?” Ucap naya memejamkan matanya karena saat ini rama memutar tubuhnya sehingga benar-bena