dalam kesunyiannya, mara untuk pertama kali setelah beberapa waktu kembali mendapat telfon dari rama. terakhir kali rama menghubunginya adalah saat gio mabuk. dalam telfon yang tak sampai beberapa menit itu rama memarahi mara karena ia masih tidak bisa menjauhkan gio dari naya. “itu tergantung bagaimana caramu mempertahankan naya, gio tidak ada hubungannya denganku” ucap mara letih. ia sudah sangat pucat saat itu dan segera mematikan hape nya dengan mencabut batre. mara melipat kedua tangannya diatas meja dan menjadikan bantal, magh nya sudah terlalu menyiksa. diisi dengan makananpun sudah terlalu telat sekarang. setelah menggapai gagang telepon tanpa merubah posisi kepalanya, gadis itu meminta OB untuk membuatkannya teh hangat. mara tidak bisa pulang karena masih ada satu jadwal pertemu