BAB. 42

1444 Kata

Ia tak tau cara mengalihkan diri dari banyaknya pertanyaan yang wanita ini ajukan. Ia takut. Sungguh. Berkali-kali ia remas ujung kemeja longgarnya sebagai penutup gugup. “Pertanyaan saya aneh, ya, Fit?” tanya Naima dengan senyum kecil tapi sorot matanya memindai serta memberi banyak penilaian pada gadis yang tanpa sengaja ia temui ini. saat mereka bersemuka tadi, Fitri menatapnya seolah dirinya ini hantu. Matanya membulat sempurna dan rasanya hampir keluar dari cangkang. Yang mana membuat Naima keheranan. “Ah, enggak Bu. Aku cuma … kaget. Iya, eh … itu lah.” Naima tersenyum maklum. “Kamu jangan sungkan gitu dong, Fit. Bicaranya yang tenang gitu. Saya enggak lagi menghakimi kamu, kok.” Darah Fitri rasanya sudah ada di lantai di mana degup jantungnya sudah tak lagi keruan berdetak. Ia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN