BAB. 41

1432 Kata

Lia terbangun kala ponselnya berbunyi nyaring adzan subuh. Hampir saja ia jatuh dari ranjang saking kagetnya. Semalam ia tidur lelap sekali mungkin karena lelah seharian kuliah ditambah malamnya ia masih harus memutari mall untuk mengulur waktu kepulangannya. Mengusap kelopak matanya yang belum mau terbuka sempurna, ia pun mengarahkan langkah ke toilet. Tak boleh ada kata telat dalam menjalankan kewajibannya. Selesai melaksanakannya kewajiban itu, Lia merasa agak lapar dan cukup terkejut mendapati sang kakak yang terbaring di sofa. Kamarnya pun terbuka lebar. “Apa … Pak Andra pulang, ya?” Memberanikan diri, Lia mendekat pada kakaknya di mana gorden yang mengarah pada balkon ruang tamu ini pun terbuka lebar. Di mana ia bisa melihat keindahan gedung-gedung yang mulai meredup cahayanya. L

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN