BAB. 43

1588 Kata

Tak banyak yang berubah dari keseharian Fitri bekerja. Semuanya berjalan normal apa adanya. Hidup hanya berdua dengan sang adik ditambah sekarang mulai serius memasarkan bolu buatannya. Pesannya? Kadang ada, kadang tidak. Tapi Fitri tak terlalu memedulikan. Yang terpenting baginya, semua pesanan baik sedikit atau banyak, ia tetap membuatnya. Mencurahkan kebisaannya di sana sebagai gerbang lain untuknya mencari rezeki. Sangat tinggi harapannya dengan rencana-rencana yang sudah ia susun. Kalau ia berusaha, Tuhan tak akan menutup matanya, kan? “Kamu sepertinya lagi senang, Nduk?” tanya Andra yang sejak kedatangannya pagi ini, melihat Fitri yang tampak lain. Wajah cerahnya terlihat berbeda dan membuat Andra bertanya-tanya. Sudah hampir semingguan ini mereka hanya bertemu sekadarnya. Di ruan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN