“Kapan kita bercerai?” Sapaan mengejutkan pagi ini datang dari Kanaya yang tiba-tiba meluncur begitu saja dari bibir yang tadi malam kembali di gilai oleh Kenzo. Tentu saja Kenzo yang tadinya berdiri hendak berjalan ke meja makan jadi terpaku dan diam sesaat. Kenzo melanjutkan langkahnya menuju ke meja makan. Dia kemudian duduk di depan Kanaya dan sedikit menyingkirkan gelas kopinya. “Emang kenapa. Pagi-pagi udah bahas perceraian,” jawab Kenzo berusaha tidak terpancing suasana. “Ini sudah 2 minggu kita nikah. Aku udah bosen sandiwara terus. Aku ingin segera bebas,” ucap Kanaya tanpa melihat ke arah Kenzo. Kenzo menaikkan pandangannya. “Aku akan segera mengurusnya. Bertahanlah sebentar.” Kanaya menatap tajam ke arah Kenzo. “Ini bukan karena kamu terus memanfaatkan aku dengan menidurik