Ceklek. “Eh, gak dikunci,” gumam Kenzo saat dia tidak sengaja telah membuka pintu itu dengan tangannya. Keraguan kembali menyerang Kenzo. Keinginan untuk masuk melihat keadaan Kanaya di serang dengan rasa takut yang menyelimuti dirinya. Takut Kanaya marah, yang mungkin akan membuat keadaan nyaman yang dia rasakan selama ini akan hilang. Tentu saja Kenzo tidak ingin hal itu terjadi. Dia tidak ingin kehilangan Kanaya yang entah sejak kapan telah menjadi tempat dia bergantung. “Nay,” ucap Kenzo tiba-tiba saat dia mendengar ada suara rintihan dari dalam kamar. Kenzo memberanikan diri membuka pintu kamar lebih lebar. Kini dia samar-samar mulai bisa melihat Kanaya meski pencahayaan di kamar itu sangat temaram. Kenzo nekat memberanikan diri membuka pintu kamar Kanaya karena dia mendengar is