“Aakh, aduh!” pekik Kanaya tertahan. “Nay! Kamu kenapa, Nay?!” Kenzo langsung menoleh dan memegangi istrinya. “Nay, perut kamu sakit lagi? Aku panggilin suster bentar ya.” “Gak usah!” Kanaya langsung meraih pergelangan tangan suaminya. Kenzo kembali menoleh dan melihat tangan Kanaya yang sedang memegang erat tangannya. “Tapi ka—“ “Aku cuma minta disuapin aja kok,” jawab Kanaya sambil melepas senyum lebar. “Perut kamu?” “Gak papa kok. Gak sakit juga. Aku Cuma becanda tadi.” Raut wajah Kenzo berubah. Dia yang tadi sangat panik, kini menjadi geram pada Kanaya. Bisa-bisanya wanita yang sangat dia khawatirkan itu bermain-main seperti itu dengan dia. Kenzo menatap Kanaya dengan intens, sampai membuat Kanaya menundukkan kepalanya. “Kamu boongin aku? Kamu tega ya. Aku tadi udah takut ben