Bab 48. Apa Dia Mati?

1162 Kata

“Jangan. Jangan gila kamu, Dilan. Berenti!” Kanaya berteriak frustrasi saat dia mendapati Dilan tidak mengindahkan ucapannya sejak tadi. Dilan bahkan terus saja maju ke depan, berusaha mendekati dirinya. Sadar kalau keselamatannya sedang teracam, Kanaya mencoba untuk secepatnya mencari barang yang bisa dia ambil untuk melakukan perlawanan. Sayangnya semua barang keras hanya terletak di dapur dan posisinya saat ini cukup jauh dari dapur. Kanaya melihat ponselnya tergeletak di atas meja. Dia berharap bisa segera mengambil ponsel itu dan menghubungi Kenzo. Pria satu-satunya yang dia yakini sangat bisa melindunginya. “Berhenti Dilan, aku akan segera memanggil Kenzo. Abis kamu ama Kenzo!” ancam Kanaya berharap Dilan akan takut. “Panggil aja. Kita liat, apa dia masih akan peduli ama kamu at

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN