“Jangan memancingku, Kanaya. Atau kau akan menyesal,” ucap Kenzo yang kini mulai memangkas jarak di antara dia dan Kanaya, sehingga napas segar Kenzo mulai menerpa wajah Kanaya. Kanaya tidak menjawab ucapan Kenzo yang lebih terdengar seperti sebuah ancaman. Kanaya lebih memilih memberanikan diri menatap sorot tajam mata Kenzo yang terarah kepadanya. Melihat Kanaya tidak lagi mengalihkan pandangan atau menghindarinya, Kenzo semakin memberanikan diri memangkas jarak di antara mereka. Kini mata Kenzo sudah tertuju ke bibir Kanaya yang pernah dia eksekusi beberapa waktu lalu. Kenangan akan malam itu kembali memenuhi otak mereka. Memori kelam yang di alami Kanaya itu dengan beraninya ingin diulang lagi oleh Kanaya. Bukan karena ingin tapi dia harus kembali bersandiwara di depan Kenzo. Lain