Suasana di ruang kerja Andra begitu sunyi dan terasa menegangkan. Padahal di dalam sana, ada Arletha dan Andra sendiri. Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Andra fokus melihat dengan dokumen yang sudah ditunggu divisi keuangan. Sedangkan Arletha tegang menunggu hasil akhir dari proposal bisnisnya. “Papi masih lama, ya?” tanya Arletha tidak sabar. Andra mengalihkan pandangan matanya dari lembaran kertas di hadapannya. “Kenapa? Kamu bosan nunggu Papi?” “Enggak. Kalau memang Papi masih sibuk sama kerjaan, proposalku nanti saja.” “Papi nggak tahu kalau ada dokumen yang harus dicek secara mendadak dan penting. Kamu sudah terlanjur di sini, jadi tunggu sebentar, ya.” Arletha mengangguk cemas. “Tapi jangan lama ya, Pi. Aku juga harus balik kerja.” “Iya Letha. Sedikit lagi Papi sele