48. TERIMA KASIH KARENA MENCINTAIKU

1116 Kata

Air mata Arletha menetes begitu menyelesaikan kalimat yang merupakan ungkapan isi hatinya. Ada rasa gugup, haru dan juga bahagia karena akhirnya memiliki keberanian mengatakan semuanya di hadapan River. Perasaan yang sempat berusaha ia matikan karena berpikir tidak punya harapan. Namun sekarang ia tidak peduli, apakah cintanya terbalaskan atau tidak. Yang terpenting baginya, hatinya merasa lebih lega. Arletha mengusap air matanya, dan bibirnya menyunggingkan senyum kecil. “Maaf ya, Mas. Aku memang secengeng ini.” Tangan River segera terulur, lalu mengusap air mata yang masih terus mengalir di wajah gadis itu. “Jangan nangis, Arletha. Saya merasa bersalah karena buat kamu sedih.” “Enggak, Mas. Aku nggak sedih, kok. Cuma nggak nyangka karena akhirnya aku bisa jujur dengan Mas River.” “Da

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN