Nanggung dikit

1122 Kata

Alora menelan ludah, otaknya seolah tertinggal beberapa detik di belakang realitas. Apa barusan dia dengar dengan benar? Regan masih di sana. Terlalu dekat. Terlalu santai. Seolah tak sadar betapa panasnya wajah Alora sekarang. “Ka-kamu… ngomong apa barusan?” suaranya hampir berbisik, tapi tetap saja terdengar gemetar. Regan tersenyum miring, tatapannya tetap tertuju pada mata Alora yang membesar. “Kamu denger, kan?” gumamnya pelan. Jantung Alora berdebar tak karuan, tapi bukan berarti dia akan menyerah begitu saja. Dengan cepat, dia menyipitkan mata, berusaha mencari celah untuk membalikkan keadaan. “Ohh… Jadi begini cara kamu ngerayu cewek?” bibirnya melengkung licik, meskipun dalam hati dia masih berusaha menenangkan dirinya sendiri. Regan mengangkat alis, masih dengan ekspresi sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN