Cari kesempatan dalam kesempitan

1285 Kata

"Kamu ... nggak beneran bawa tank, kan?" Regan terkekeh, suaranya terdengar samar di antara derai hujan. Jelas tidak. Yang dia bawa bukan tank seperti yang dipikirkan Alora. Hanya bentuknya saja yang mirip—besar, gagah, anti-peluru, dan yang pasti bisa menembus banjir dengan mudah. Regan menyandarkan tubuhnya ke kursi kemudi, tangannya terulur ke arah telepon di dashboard, menekan tombol speaker. "Bawa barang-barang yang kamu butuhin," katanya. "A-apa?" "Saya ada di depan kamu," tegasnya. Alora menengadah, terpaku pada mobil Hummer yang melaju pelan dari arah depan. Hujan masih mengguyur, sudah tidak sederas sebelumnya. "Hujannya masih deras. Lihat dari air di luar, nggak mungkin kamu buka pintu. Satu-satunya cara cuma lewat jendela," jelas Regan santai, seolah-olah skenario ini

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN