Acara hari ini hanya mengobrol ringan sekalian makan malam bersama. Tapi Mama Laudya cukup effort mempersiapkan semuanya. Dia merasa bersalah dengan niat putrinya yang hendak mengacau kemarin. Demi menebus ini, dia mempersiapkan segalanya dengan matang. Sejak pagi beberapa pengurus sudah diwanti-wanti membersihkan rumah. Bahkan bunga di taman depan juga ditata ulang, gorden-gorden di ganti baru. Dia juga memanggil koki untuk memasak hidangan malam ini. Begitu effortnya. Martin sampai geleng-geleng. “Cuma makan malam biasa, kenapa heboh?” tanyanya. “Harus heboh. Dia kan mau jadi bagian dari keluarga kita.” Martin tidak berdaya, pada akhirnya, dia hanya pasrah, membiarkan istrinya sibuk mengatur ini dan itu. Clarista juga tak kalah sibuk. Sejak insiden makan malam sebelumnya, dia sud