Hari-hari Regan kembali seperti semula. Ia sudah mulai tenggelam dalam rutinitas pekerjaan, begitu pula dengan Alora. Meski sempat menghabiskan sisa cuti dengan berbelanja bersama Della, kini Alora kembali ke rumah sakit dengan semangat baru. Ia terlihat bahagia, seolah luka-luka kemarin telah berubah menjadi kenangan yang nyaris terkubur. Kabar tentang kasus kecelakaan juga mulai menunjukkan perkembangan. Kemarin siang, Pak Devan memberi kabar, kalau sidang pertama akan dibuka minggu depan. Alora terus menghitung hari, tak sabar ingin melihat para pelaku yang merenggut nyawa orang-orang tercinta akhirnya duduk di kursi penghakiman. “Pagi, Dokter Ara!” sapa rekan sejawat, melihat Alora masuk dengan senyum merekah. “Aduh, bau pengantin baru nih. Mukanya berseri terus!” Dania pun ikut-i