Cup. Cup. Cup. Venus menghujani wajah Archio yang tengah terlelap dengan kecupan. “Sayaaaang.” Archio mengerang protes karena kantuk masih menyiksanya. Dia baru tidur beberapa jam saja setelah lembur tadi malam. Proyek besar ini sungguh menyita banyak waktu dan pikirannya. “Mas Sayang … bangun.” Venus berbisik di telinga Archio lantas memberikan kecupan lagi di pipi Archio. Archio merentangkan tangan, menarik pundak Venus sembari bergeser sedikit agar sang istri naik ke atas ranjang dan berbaring bersamanya. “Mas … bangun, udah siang.” Venus mendongak. “Sebentar lagi sayang.” Archio mengeratkan pelukan. “Mas ….” “Hem?” Archio hanya mendengung masih tenggelam dalam kantuk. “Boleh aku minta tolong?” Mendengar itu, Archio langsung membuka mata dan menjauhkan tubuhnya dari V