“Jadi Ibu sama Mbak bilang sama mereka kalau ini murni kecerobohan Venus?” “Bukan gitu Archi, Wulan bersumpah mati-matian mengatakan kalau dia enggak mendorong Venus … dia sampai menangis mengatakannya.” Natalia tidak bermaksud membela Wulan. Dia hanya berpikir, di umurnya yang divonis dokter hanya beberapa bulan lagi tidak mungkin Wulan menambah dosa dengan mencelakai Venus. “Jadi karena dia sakit keras, sebentar lagi mau mati … Ibu dan Mbak iba sama dia, percaya sama omongan dia?” Archio menoleh pada ibu dan Natalia lagi, menunggu jawaban. Tapi mulut kedua wanita yang sangat Archio sayangi itu malah bungkam. “Maaf … Archi enggak percaya sama sekali.” Archio mengembuskan napas panjang, dia lantas bangkit dari kursi. Sesak rasanya berada di antara ibu dan Natalia yang masih saja m