Penuh Rasa Syukur

879 Kata

Venus membuka matanya perlahan, rasa nyeri menjalar dari perut hingga ke bagian intinya. “Sssshhh ….” Dia pun meringis. Archio yang tertidur di kursi dengan merebahkan kepala di sisi ranjang Venus akhirnya terjaga. “Sayang ….” Dia mengesah, menegakan punggungnya. Tatapan Archio tampak cemas, dia menunggu apa yang akan dikeluhkan istrinya. “Mas … haus.” Archio langsung bangkit dari kursi untuk mengambil air, dia juga menarik meja beroda yang di atasnya ada makan malam Venus. Venus menghabiskan satu gelas air dengan susah payah padahal sudah menggunakan sedotan. Entah kenapa gerak tubuhnya jadi tidak bisa dia kendalikan, mungkin karena efek obat bius. “Pelan-pelan sayang.” Archio melap air yang meleber dari sudut bibir Venus menggunakan tissue. Hembusan nafas panjang dikeluarkan V

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN