"Mbak beneran mau ketemu temennya 'kan?" Alunan lagu seakan perlahan menghilang, menjadi senyap, dan suara khas yang asing itu masuk menyentak Bianca. Entah sudah berapa lama ia larut dalam lagu-lagu yang seakan mengerti situasi hatinya saat ini, begitu terasa sedihnya sampai Bianca merasa semua lagu-lagu tadi adalah penggambaran perasaannya saat ini. Ia menoleh, mendapati mobil yang ditumpanginya berhenti di bahu jalan dekat mall. Tadi ia yang meminta agar laki-laki bernama Lucas menurunkannya di sini, tidak perlu masuk ke area mall. Karena sejujurnya Bianca memang tidak ada rencana mau ke sana. "Iya." Jawaban singkat, padat dan jutek. Ya, wajah datar Bianca dengan nada suara serupa, membuatnya terlihat jutek. Tidak kontras dengan penampilannya yang anggun dan cantik, apalagi dress yang