"Kamu anak mama, Bianca, darah daging mama. Kamu lahir karena mama, berkat perjuangan mama juga kamu bisa tumbuh besar seperti sekarang. Jadi, sebaiknya kamu tahu diri untuk membalas semua jasa mama selama ini membesarkan kamu seorang diri. Turuti apa kata mama, dan jangan membantah! Nanti malam, jam delapan sopir mama bakal jemput kamu!" Bianca tersenyum sinis, ketika teringat kembali ucapan mamanya tadi sore di telepon. Ia yang berniat menegaskan penolakannya soal perjodohan yang dirancang mamanya, malah mendapat ceramah panjang lebar dari wanita yang memang melahirkannya itu. Namun, bukankah ucapan mamanya sungguh lucu? Ya, benar-benar seperti lelucon garing. Bagaimana tidak, mamanya memang melahirkan Bianca, tapi beliau tidak membesarkannya selayaknya orangtua lain yang merawat anakny