"Kamu pikir, papa Nathan akan merestui anak semata wayangnya menikahi wanita liar seperti dirimu?" Hantaman keras Bianca rasakan pada kepalanya, ketika ingatannya akan percakapannya dengan Sera waktu itu merangsek memenuhi isi kepalanya yang mendadak tumpul. "Tidak! Itu hal yang sangat mustahil! Orangtua manapun ingin yang terbaik buat anaknya, apalagi dengan masa lalunya akan asal-usul Nathan, kau pikir dirimu akan diterima? Jangan mimpi! Kamu tahu kenapa om Ariawan memilih menjodohkan Nathan denganku? Karena aku bisa membuat masa depan Nathan jadi cerah, menyokong kesuksesannya dan menyingkirkan segala hambatan menuju masa depannya yang cemerlang, membawanya pada puncak kejayaan. Keluargaku mampu mewujudkan keinginan papa Nathan, sedangkan kamu?" Aku? Bianca bertanya pada diri sendiri.