Makan malam romantis versi Raka memanglah sudah selesai. Itu sedikit membuat Shinta bernapas lebih tenang. Karena Shinta tidak harus menelan ludah lagi ketika melihat harga dibalik menu yang begitu mahal. Makanannya pun tidak mudah masuk di lidah Shinta. Terlalu asing hingga Shinta menyadari makanan Indonesia lebih enak dari makanan yang bahkan lidah Shinta sangat sulit mengucapkan nama dari makanan yang pelayan restoran sajikan di atas meja. Dan yang lebih membuat Shinta tidak habis pikir. Raka kembali membooking seluruh meja di restotan itu hanya untuk makan malam berdua. Terkadang Shinta sedikit menyayangkan sikap; hidup mewah Raka yang selalu menghambur-hamburkan uang. Lebih baik uangnya ditabung untuk masa depan. "Memikirkan apa hm?" Shinta terlonjak kaget ketika t