The Wo(Man) - 93

1954 Kata

Waktu terus berlalu. Mobil Nur masih terparkir di tepi jalan. Ayu kini berusaha menghentikan air mata yang sesekali masih saja mengalir. Sementara Nur juga sibuk menenangkan anaknya yang mulai rewel. “Yu … sebaiknya sekarang kita ke rumah aku dulu, ya,” ucap Nur. Ayu menyeka air mata yang masih melekat di pipi, lalu mengangguk. “I-iya.” “Kamu bisa pegangin Abi nggak?” tanya Nur. Ayu mengangguk dengan senang hati. “Jadi namanya Abi?” “Iya,” jawab Nur singkat. Mobil itu pun kembali melaju. Nur tampak sedikit kagok dalam mengemudikan mobilnya. “Maafin aku, ya, Ayu … aku juga baru bisa sebenernya nyetir. Ini aku nekat karena di rumah lagi nggak ada siapa-siapa. Ayu tersenyum pelan. “Aku aja nggak nyangka kamu bisa nyetir mobil.” “Aku fokus dulu, ya … maaf kalo aku nantinya ndak nyimak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN