Sebenarnya, Edwin berniat ingin menjaga Fira “utuh” sampai waktu yang pantas datang untuknya. Dia tidak ingin mempermainkan perasaan Fira, dia tahu gadis itu selama ini sangat menderita, meskipun tidak disadari, Fira yang selalu memberi lebih kepada orang-orang terkasihnya. Namun, tampaknya gadis itu menginginkannya seutuhnya, dan dia juga tidak ingin kehilangan kesempatan.
“Aku tidak akan berkhianat kepadamu, Fira,” ujar Edwin pelan, lalu mengecup lembut dahi Fira.
“Aku tahu, aku bisa melihat dari matamu.”
Edwin menelan ludahnya, mengingat momen indah bulan madu bersama Imelda di mana dia merasakan sensasi bercinta untuk pertama kalinya, juga Imelda.
“Kamu akan kesakitan,” ujar Edwin, sambil membelai rambut Fira.
“Aku bersedia sakit untukmu, Ed,” balas Fira, dan dia sudah pasrah, ket
