“Tentu saja saya berani, karena saya tidak terima kata-kata Ibu yang menuduh saya menarik perhatian pak Edwin! Saya wanita terhormat, silakan ibu ke luar dari kantor saya!”
Imelda terkesiap. Baru kali ini dia dibantah Nia, dia berdiri dan mengancam, “Saya bisa mengeluarkan kamu dari kantor ini, Nia.”
“Saya yakin Ibu tidak bisa melakukan itu, karena pak Edwin sudah melarang saya untuk melaporkan semua kegiatannya kepada Ibu!”
Imelda beranjak dari duduknya, berdiri di sisi pintu, dan baru saja dia membuka pintu, Edwin muncul dengan wajah geram.
“Kenapa kamu di sini?” tanya Edwin ke Imelda yang baru saja hendak ke luar dari ruang Nia.
“Dia sudah kurang ajar kepadaku,” adu Imelda.
Nia tentu membela dirinya, berkata, “Karena Ibu lebih dulu kurang ajar kepada saya. Ibu Imelda telah menuduh
