Fira buru-buru pergi meninggalkan meja makan, menuju restroom restoran. Segera dia tumpahkan tangisnya saat berada di dalam toilet. Rasanya ingin pulang ke Jakarta secepatnya. Dia harus menunggu tiga hari lagi. Fira ke luar dari toilet setelah memastikan wajahnya tidak lagi sedih. “Kamu habis nangis?” tanya Edwin curiga. “Ya, dingin sekali, Ed. Aku mau pulang dan ingin menghangatkan diri. Hm … sambil bercinta?” Edwin terkekeh dan mengangguk. Padahal Fira tidak sungguh-sungguh menginginkannya. Sepanjang perjalanan menuju hotel, Fira melempar pandangannya ke luar kaca jendela mobil, merenungkan apa saja yang sudah dia lewati selama ini, khusus saat berdekatan dengan Edwin. “Liatin apa?” “Hm? Aku sedang menikmati pemandangan indah kota London, Ed. Momen ini tak akan aku lupakan,” jawa

