“Apa itu tadi?” tanya Fira yang tentu saja tidak mengetahui apa-apa soal hubungan badan. Setelahnya Edwin rebah terlentang dan napasnya masih memburu. “Tadi yang mana, Fira?” kilah Edwin bertanya. “Aku sakit, Edwin.” Edwin terkekeh menggeleng. “Sebentar lagi juga kamu mau lagi.” Fira mendekap tangannya, wajahnya cermberut, kesal dengan sikap Edwin yang acuh tak acuh. Dia beranjak dari tempat tidur, mengambil pakaian tidur seadanya. “Hei, mau ke mana?” “Aku mau tidur di kamarku saja.” “Fira. Aku letih, jangan berdebat.” “Aku sedang tidak berdebat. Aku sakit.” “I iya, aku tahu. Aku … aku … aku, ah.” Fira sudah berpakaian sekarang, dia sudah siap meninggalkan kamar Edwin. Namun, hanya beberapa langkah, dia berhenti dan menoleh ke belakang. Dia mengamati sejenak permukaan ranjang ya

