Utami menggeleng sambil berdecih, “Imelda, kamu telah menyakiti hati Edwin selama bertahun-tahun. Lalu kamu meminta jatah harta? Di mana hati dan perasaanmu?” Imelda diam tak bergeming. “Apa salah Edwin?” tanya Utami. Imelda masih diam. “Katakan kepada Mama, apa salah dia? Dia menyakitimu? Dia berkhianat? Mama sangat mengenalnya sejak kecil dan dia anak laki-laki yang baik hati. Jika sedari awal kamu tidak mencintainya, kenapa kamu malah menerima pinangannya?” cecar Utami kesal. Utami mengamati wajah Imelda yang memerah, terdiam kaku. Dalam hati dia menilai bahwa Imelda yang mungkin sedang sibuk mencari kesalahan-kesalahan Edwin untuk menjawab pertanyaannya. Sedangkan Imelda masih menyesalkan apa yang terjadi di masa lalu, dia menerima pinangan Edwin karena kesal Damar yang telah dij

