Dani tidak kuasa menahan senyum bahagianya. “Iya, Bu. Saya mau.” “Baik, nanti saya sampaikan ke pak Edwin. Mungkin siang ini kamu akan dia panggil untuk menandatangani berkas-berkas kepemilikan.” Dani menatap Nia tidak percaya. “Beneran, Bu?” “Iya.” “Kenapa pak Edwin ingin memiliki apartemen saya yang kecil itu, Bu?” “Elmer telah mendapat keuntungan yang sangat besar hasil dari beberapa proyek besar yang telah selesai tahun ini. Dia ingin menginvestasikan profit perusahaan tersebut ke sebuah gedung apartemen, ternyata gedung apartemen kamu.” “Wow. Jadi ada kemungkinan penghuni apartemen di sana harus pindah?” “Ya, secara berkala.” Dani mengangguk-angguk, Edwin memang dikenal memiliki banyak rencana besar ke depan. *** Rina senang dengan kedatangan Dani ke kantornya di sore menjel

