Dani tertegun melihat tubuh kecil Rina yang lincah berjalan menuju pintu utama rumahnya, berpikir bahwa dia dan Rina sebenarnya tidak perlu mengubah cara bersikap dan tetap seperti biasa, berteman, saling berbagi dan mencurahkan isi hati, seperti sebelumnya. Dani cukup sering mencurahkan isi hatinya kepada Rina, tentang keluarganya yang kacau, tentang perjuangan mama memenuhi kebutuhan hidupnya dan adiknya yang rajin berolahraga, juga tentang kisah cintanya dengan Saski. Rina yang tahu segalanya tentang dirinya. Dani tersenyum menggeleng, dia sudah tidak sabar menunggu esok hari, berjumpa lagi dengan Rina, bukan sebagai teman yang terkadang membosankan, tapi sebagai kekasih di mana dia bisa mencurahkan kasih sayangnya, dan mendapat kasih sayang Rina. *** Sementara itu di kediaman Edwin,

