Sudah seminggu sejak pernikahan Lumina dan Jadynn digelar dengan meriah. Mereka tak lagi menutupi hubungan mereka. Semua bergemira dan Lumina tak pernah menyangka bahwa akhirnya hubungannya dengan Jadynn akan berakhir bahagia. Siang itu, Lumina sedang menata album pernikahan mereka ketika teleponnya berdering. Nama Annie muncul di layar. Senyumnya melebar. “Halo, ada apa, Annie? Rein keluar kota lagi?” “Ya, seandainya kita tinggal di kota yang sama, pasti aku akan datang ke rumahmu,” sahut Annie. “Jadynn masih alergi padamu. Jadi kau tak boleh menginap di rumahku,” sahut Lumina sambil tertawa kecil. “Dasar menyebalkan. Mengapa dia tetap menyebalkan?” Lumina menahan tawanya. Dan mereka mengobrol sepanjang siang hanya untuk menemani Annie yang kesepian karena Rein sedang ada tuga