Langit malam dipenuhi bintang-bintang yang seolah berkedip lebih terang dari biasanya. Gareen dan Karynn kini ada di dalam mobil. “Kau menculikku lagi, Gareen?” Gareen tertawa lirih. “Anggap saja begitu.” “Cih … kau merindukanku ya? Ck ck ck …” “Ya … aku merindukanmu.” Mendengar itu, malah membuat Karynn menggigit bibirnya karena dia tak menyangka Gareen akan menganggap serius candaannya. “Aku menyukaimu, dan aku menunggumu selama setahun,” lanjut Gareen to the point. “Bagaimana denganmu? Kau menyukaiku atau tidak?” Karynn mengernyit. “Oh my … kau menyatakan perasaanmu pada seperti sedang bernegosiasi bisnis. Sama sekali tak romantis.” Gareen menghentikan mobilnya di pinggir jalan yang cukup sepi. Lalu pria itu memegang dagu Karynn yang membuatnya membelalak. “Jadi … kau ingin y