Hari Penuh Kenangan (21+++)

1723 Kata

Kamar itu masih redup, hanya diterangi oleh lampu temaram yang memantulkan bayangan dua tubuh saling tarik-menarik. Karynn berdiri di depan kamar mandi, tangannya sedikit gemetar setelah melepaskan handuk yang melilit tubuhnya. Kain itu jatuh ke lantai dengan suara lembut, meninggalkan dirinya telanjang di hadapan Gareen, yang matanya sudah gelap oleh hasrat. Gareen, yang sejak tadi masih merebahkan tubuhnya di ranjang—dengan tubuh tegang, langsung bangkit. Napasnya berat, darahnya berdesir cepat. Dia melangkah mendekat, ingin langsung menyentuh, merasakan kulit Karynn yang sudah lama dia idamkan. Tapi sebelum dia bisa menyentuhnya, Karynn mengangkat tangan, menghentikannya. "Mandilah dulu," bisiknya, suaranya tegas meski bergetar. Gareen berkerut kening. "Aku tidak sabar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN