Makan malam di rumah Nigel dan Gaye berjalan lancar dan hangat. Suasana ruang makan yang dipenuhi cahaya lilin menciptakan nuansa intim, sementara aroma masakan lezat menggugah selera. Nigel duduk di ujung meja, matanya tak henti-hentinya memandang Gaye yang sedang menggendong bayi mereka, Ronan, dengan penuh kasih sayang. Karynn, adik perempuan Nigel, turut hadir malam itu. Wajahnya berseri-seri melihat keluarganya berkumpul dengan bahagia meskipun adik kembarnya tak bisa datang malam ini. Di sebelahnya, orang tuanya, Lumina dan Jadynn, ikut larut dalam kebahagiaan itu. Meskipun Ronan bukan cucu kandung mereka, tapi cinta yang mereka berikan tulus tanpa syarat. “Ronan sangat mirip denganmu, Nigel,” ujar Jadynn sambil mengulurkan tangan, ingin ikut menggendong bayi itu. Gaye te