Part 44

1072 Kata

“Mas Rey…” panggil Tania dengan suara parau. Rey berhenti melangkah. Suara itu sangat berbeda dengan suara Reva yang sangat akrab di telinganya. Pelan ia menoleh. “Ikut denganku, ada yang ingin kutunjukkan padamu,” ujar Tania sembari melangkah. Walau kesal dan marah, Rey tetap memutuskan ikut. Dia penasaran apa yang ingin ditunjukkan gadis itu. Bima dan Tanti memasukkan koper Rey kedalam mobil Bima lalu keduanya mengikuti dari belakang. Tidak jauh dari sana, terdapat komplek pemakaman. Rey mengernyitkan dahi saat Tania masuk ke dalam pemakaman itu, perasaannya tidak enak. Makam siapa yang ingin ditunjukkan wanita itu? Tania berhenti di sebuah makam, di sebuah batu nisan tertulis nama Reva Anjarwani binti Bambang. Rey membulatkan matanya membaca nama di batu nisan itu. Rasanya tidak pe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN