Pink-Brown

2931 Kata

Fayra masih duduk di kursi salon dengan jubah pelindung menutupi tubuhnya. Setelah memilih dan benar-benar melakukannya, ia tidak bisa mundur lagi dari keputusannya. Ada sedikit kecemasan, membayangkan reaksi Ragnala begitu melihatnya nanti. Aroma bahan pewarna rambut tercium samar di udara, sementara stylist dengan terampil memisahkan helaian rambutnya untuk diwarnai. Felora, yang duduk di kursi sebelah dengan segelas jus, sibuk mengamati layar ponselnya. Tadi Fayra memintanya pulang lebih dulu, tetapi Felora tetap mau di sana menemani. Kebetulan ia sudah ambil cuti jadi tidak ada jadwal ke rumah sakit. “Pilihan warnanya memang kamu banget, Fayra!” komentar Felora sambil melirik rambut Fayra yang melalui proses pewarnaan. “Aku suka. Pasti akan cocok sekali denganmu.” Fayra tersenyum

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN