Arjuna terbawa suasana malam itu. Tempat itu sepi, dan ia menarik tubuh Bianca lalu memeluk Bianca dengan erat sampai Bianca terasa sesak. Ia tak pedulu dengan rontaan Bianca yang ingin melepas pelukan itu. "Lepas, Mas Juna. Lepas ... Nanti Mas Damian lihat dan dia bakal salah paham," jelas Bianca yang hanya meronta tetapi tidak mendorong. Jujur, ia rindu dengan pelukan itu. Pelukan yang sangat nyaman dan selalu membuat hatinya berdesir hingga ke bagian bawah intinya. "Sebentar saja, Bian," ucap Arjuna melemah. Eratannya di tubuh Bianca semakin kencang dan sulit terlepas. "Aku mencintaimu, Bian," ucap Arjuna terbata. Suara itu begitu serak dan sesak penuh ketulusan. Begitu pun BIanca yang sebenarnya masih menyimpan rasa cinta untuk Arjuna. Ia sama seklai tidak bisa melupakan semua ken