Pelayan datang membawa menu dengan sopan, lalu meletakkannya di depan mereka. Namun, Bianca hampir tak memperhatikan daftar hidangan itu. Matanya masih terpaku pada pemandangan menara Eiffel yang berkilau indah di luar sana. Lampu-lampu di seluruh kota seolah menari di bawah langit malam, menciptakan suasana yang begitu magis. Damian menatapnya diam-diam. Ada sesuatu di dalam dirinya yang terasa hangat setiap kali melihat Bianca tersenyum seperti itu, senyum tulus yang jarang muncul akhir-akhir ini, dan malam ini, ia kembali melihatnya. "Kamu kelihatan bahagia sekali," ujar Damian pelan sambil menatap wajah istrinya. Bianca menoleh, bibirnya melengkung kecil. "Tentu. Siapa yang nggak bahagia kalau bisa makan malam di tempat secantik ini, sama orang yang paling dicintainya?" Damian ters