Keramaian taman hiburan sore itu seolah tak berarti apa -apa bagi Anjani. Tatapannya lurus, membeku, begitu matanya menangkap pemandangan yang membuat dadanya sesak. Di bangku kayu dekat wahana bianglala, ia melihat Leo, lelaki yang selama ini ia cari -cari, yang menghilang tanpa kabar, sedang duduk bersama seorang perempuan. Namun bukan sekadar duduk, tangan Leo meraih jemari perempuan itu dengan hangat, wajahnya begitu dekat, seakan dunia hanya milik mereka berdua. Jantung Anjani serasa diremas. Nafasnya terputus. Ada luka yang tiba -tiba mengoyak, meski ia belum berani percaya sepenuhnya pada apa yang dilihat. Namun, semakin ia melangkah dekat, semakin jelas wajah perempuan itu. Wajah yang pernah ia lihat sekali. Di pesta Arjuna waktu itu. Ya Tuhan … Kayla. Perempuan itu bukan oran