Benar adanya pelayan mengantarkan minuman serta beberapa jenis kue kering yang menggiurkan, tapi itu tidak berhasil menarik atensi Kamania. Ia yang gugup, tidak bisa memikirkan apa-apa lagi, selain hal yang menjadi topik pembicaraan. Di samping itu, adanya opa dan oma Rajata, membuat Kamania tidak bisa bertingkah banyak, walaupun sebenarnya ia ingin mendengarkan penjelasan dari Rajata.“Sayang, silakan diminum,” kata Fatmawati, memecah keheningan yang melingkupi. Wajah yang tadi sempat memasang raut bingung sekaligus terkejut, kini kembali tersenyum. “Pasti tidak nyaman, ya, karena ini pertama kalinya kita bertemu. Tapi, Sayang, buat dirimu lebih santai. Jangan sungkan, kami tidak jahat.” Kalimat Fatmawati berhasil membuat Ardian terkekeh. Pria tua itu menarik tangan dari genggaman sang is