Lullaby 53

1697 Kata

Rajata menelan ludah kasar saat melihat ayah Kamania menyesap teh. Sudah beberapa menit berlalu mereka di ruang tamu, namun masih belum ada pembicaraan yang dibuka. Siallnya Rajata gugup di situasi ini. Semacam menghadapi sesuatu yang sangat Rajata tunggu-tunggu, tapi ia gengsi terlalu menampakkannya.Karena merasa seperti orang bodohh, Rajata memutuskan untuk tidak menatap ayah Kamania lagi. Agar tidak terlihat jelas wajah keruhnya yang menuntut penjelasan. Sulit diakui, namun di antara sekian banyak orang yang Rajata temui, hanya ayah Kamania yang tiada tanding. Para pejabat dan relasi bisnis lainnya pun tidak ada yang bisa merendahkan Rajata, tapi di depan ayah Kamania ia seperti tidak punya harga diri. Kemudian saat Rajata menoleh ke samping, tidak sengaja ia mendapati Kamania menginti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN