Adi Satu bulan tidak berjumpa dengan Lathif rasanya seperti setahun. Kesibukanku yang melebarkan sayap bisnis dengan membuka restoran membuatku harus berjauhan dengan putra kesayanganku. Meski kerap menghubunginya melalui video call, namun tetap saja tak membuat kerinduanku padanya berkurang. Selesai meeting dengan para penanggung jawab restoran, segera kulajukan Range Rover yang hampir terjual beberapa bulan lalu karena goncangan yang menerpa usahaku, menuju rumah Anyelir. Bersyukur, karena Tuhan masih menyelamatkan usahaku dari keberangkutan melalui tangan-tangan investor yang berbesar hati menanamkan modalnya pada usaha yang kurintis semenjak masih kuliah ini. Kantong-kantong plastik berisi mainan dan jajanan kesukaan Lathif sudah berada di kursi belakang. Tak lupa dua buah gaun syar