"Eh! Lepaskan aku, Adam! Aku harus pergi. Gaunku, g-gaunku...." Saat itu, Laura terlalu panik. Gaunnya benar-benar tersobek sampai separuh. Melebar sampai b o kong, paha dan punggungnya terlihat. Laura hanya berusaha menahan gaun itu tidak lepas dari tubuhnya dengan kedua tangan, sementara pahanya dirapatkan. Udara malam yang dingin menyapu kulitnya, dan itu membuat Laura tercekik. Belum lagi, tatapan dari mata hijau Adam yang ... tajam. Mata pria itu tidak lepas dari sana, dari tubuhnya yang nyaris b u gil. Laura menahan napas, dan wajahnya memerah di bawah cahaya lampu samar dan bulan. "Jangan panik." Adam melepaskan jas hitamnya, lalu dengan gentleman memberikannya pada Laura. Tubuh kecil Laura segera terbungkus jas itu, besar sekali, dan hangat. Aroma Adam yang maskulin me